Maag Saat Hamil


Saat hamil, terkadang ibu hamil tidak berselera makan, mual dan muntah (emesis gravidarium) akibat pengaruh hormone chorionic gonadotropin. Karena perut sering tidak terisi, maka sakit maag akan muncul.
Penyakit maag yang diderita sebelumnya dapat memperburuk masa mengidam ibu hamil, yaitu mual dan muntah berlebih (hiperemesis gravidarum)
Pada ibu hamil rentan sakit maag. Bahkan, yang tadinya tidak menderita maag bisa saja terkena maag saat hamil. Salah satu penyakit saluran pencernaan ini dialami berkisar 60-80 persen ibu hamil.
Biasanya, keluhan pada daerah sekitar lambung baik itu mual, muntah (emesis gravidarum), heart burn (rasa panas di ulu hati, bahkan sampai mual dan muntah yang berlebihan ( hiperemesis gravidarium).

Multifaktor
Sakit maag pada ibu hamil disebabkan berbagai faktor, antara lain muntah-muntah yang membuat ibu hamil malas makan. Kebanyakan ibu hamil mengkonsumsi makan-makanan yang terlalu pedas dan asam  dapat menyebabkan terjadinya sakit maag.
Selain itu, ibu hamil sering mengalami keluhan di daerah sekitar lambung karena terjadi perubahan hormon yang mempengaruhi hal tersebut.


Berikut Hormon-hormon yang dapat mempengaruhi, antara lain :
1. Esterogen
Esterogen merupakan hormon yang berguna membangun lapisan dinding rahim, untuk menjaga plasenta di dalam rahim. Hormon ini mempunyai efek samping yang menimbulkan rasa mual.
2. Pregesteron
Pregesteron berfungsi sebagai relaksasi rahim untuk mempertahankan kehamilan sampai usia cukup bulan. Namuun peningkatan kadar hormon ini mengakibatkan terjadinya relaksasi pada saluran pencernaan yang berakibat melambatnya penggosongan lambung dan peristaltik. Sehingga menibulkan rasa eneg, sebuah, penuh dan mual. Hormon ini juga dapat menyebabkan timbulnya penumpukan gas pada saluran pencernaan. Penumpukan gas tidak berpengaruh pada janin tapi mengakibatkan rasa tidak nyaman pada ibu hamil.
3. HCG (Human chorionic Gonadotropin)
Hormon HCG ini tidak memiliki efek secara langsung terhadap saluran pencernaan, akan tetapi menstimulasi ovarium untuk menghasilkan esterogen yang bisa menimbulkan rasa mual.

Penggunaan obat maag pada ibu hamil, antara lain :
Berdasarkan penelitian, obat yang dijual bebas untuk mengatasi keluhan maag relatif aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil, tetapi sesuai dosis. Karena tidak ditemukan efek teratogenik, malformasi (kecacatan) pada bayi. Namun sebelum itu terlebih dahulu berkonsultasi ke dokter agar lebih tepat jenis obat dan dosis sesuai dengan kebutuhan.

Berikut ada 2 cara untuk mengatasi gejala saluran pencernaan, antara lain :
1. Farmakologis yaitu dengan menggunakan obat
Dokter akan memberi resep obat tertentu yang dapat memperbaiki peristaltik usus dan mengurangi sekresi asam lambung, seperti vitamin B6, B12, anti histaine, antasida, H2 reseptor antagonist dan proton pump inhibitor.

2. Non Farmakologis yaitu tanpa menggunakan obat
Menggunakan obat herbal, seperti jahe (dalam bentuk permen, sirup, atau kapsul), akupuntur atau dengan cara mengoleskan minyak kayu putih pada tubuh juga dapat mengurangi gas berlebih pada tubuh.

Berikut tips mencegah maag saat hamil, antara lain :
1. Bersenang hatilah menerima kehamilan anda, sehingga apapun keluhan yang muncul dapat diterima dengan ikhlas.
2. Hindari stress, karena akan menyebabkan produksi asam lambung.
3. Hindari perut kosong, sempatkanlah memakan biskuit/ kue saat bangun di pagi hari.
4. Makanlah dengan porsi kecil tapi sering, bisa sehari 4 hingga 6 kali.
5. Kurangi mengkonsumsi makanan yang bisa menghasilkan gas seperti kubis, ubi, minuman bersoda, makanan yang bersantan, berlemak, atau terlalu berbumbu dan pedas.
6. Jangan segera berbaring setelah makan, karena akan menimbulkan rasa penuh dan panas pada lambung.

0 komentar:

Posting Komentar